Pekanbaru - Konflik lahan terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan perusahaan hutan tanaman industri. 300-an warga menghancurkan camp dan membakar alat berat dan mobil perusahaan.
"Tindakan anarkis ini tidak bisa dibiarkan, kita akan tangkap pelaku perusakan dan pembakaran itu." kata Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo, kepada detikcom, Kamis (17/3/2016).
Ari menjelaskan, kerusuhan itu terjadi pada Rabu (16/3) yang lokasinya jauh dari pusat kota Rengat, Ibu Kota Inhu. Perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu 5 jam.
"Kerusuhan ini dipicu saling klaim lahan. Sebenarnya warga juga tidak punya bukti atas kepemilikan tanah itu. Apalagi masyarakat yang demo 300 orang itu semuanya warga pendatang dari Sumatera Utara," kata Ari.
Masih menurut Ari, ketika perusahaan akan membebaskan lahan yang dikuasai masyarakat, ada provokator yang menyulut warga. Terjadi saling pukul antara warga dengan satpam perusahaan. Lantas provokator itu sengaja menabrakkan mobilnya ke mobil perusahaan.
"Dari peristiwa itu memicu konflik. Ratusan warga lantas menghancurkan fasilitas kantor, camp dan membakar alat berat dan mobil perusahaan," kata Ari.
Pihak kepolisian kini sudah mengantongi sejumlah nama yang melakukan perusakan tersebut. "Tim gabungan Polri dan TNI saat ini sudah berada di lokasi. Kami akan melakukan penegakan hukum dalam kasus ini. Para pelaku perusakan akan segera kita amankan," kata Ari.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, dalam kasus ini ada 3 orang satpam perusahaan mengalami luka-luka. Kendaraan yang dibakar warga pendatang itu ada juga satu unit mobil patroli kebakaran lahan dan hutan milik TNI/Polri. Ada 5 unit ekskavator yang dibakar warga. Termasuk merusak mes dan menjarah isinya.
(cha/try)
Sumber : http://news.detik.com/berita/3166980/konflik-lahan-di-riau-berujung-aksi-brutal-warga-bakar-alat-berat-perusahaan