Gunung Botak Memanas, Konflik Warga Kayeli dengan penambang Ilegal
MALUKU, KAB. BURU
Nomor Kejadian
:
007_AMAN-FWI_Himas
Waktu Kejadian
:
30-06-2011
Konflik
:
Emas
Status Konflik
:
Belum Ditangani
Sektor
:
Pertambangan
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
0,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- penambang ilegal
- masyarakat Teluk Kayeli
KONTEN
Sejak aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Botak petuanan Desa Kayeli Kabupaten Buru yang tidak kunjung berhenti sejak 2011, sejumlah penambang dari berbagai penjuru nusantara mendatangi desa Dafa. Selanjutnya timbul konflik horizontal antar para penambang. Masyarakat adat sebagai pemilik wilayah merasa sangat dirugikan . Selain itu, limbah merkuri dari pengolahan emas di tambang liar di Gunung Botak dan Gunung Nona mengalir ke sejumlah sungai dan mencemari Teluk Kayeli . Ketua LSM Parlemen Jalanan Kabupaten Buru Rusman Arif Soamolle mengatakan, kondisi di desa Kayeli dan sekitarnya sudah berada pada level satu. Paparan merkuri berdampak tidak saja bagi kematian hewan tetapi juga nyawa manusia.
Soamolle mencontohkan kejadian tewasnya salah satu penambang dari luar Maluku akibat perpapar racun merkuri.oleh karena itu dirinya bersama para tokoh adat dan Raja Pulau Buru meminta langkah cepat Pemerintah Pusat untuk melihat persoalan ini dengan serius. saat ini Walapun lokasi tambang telah ditutup berdasarkan Instruksi Gubernur Maluku Nomor 48 Tahun 2017, yang sesuai amanat Presiden Joko Widodo untuk menutup semua penambangan menggunakan merkuri, tetapi kenyataanya aktifitas penamabangan secara sembunyi-sembunyi tetap saja terjadi. Tanggal 15 April 2018 warga adat Kayeli dan penambang ilegal saling bakar camp atau tenda penambang di lokasi tambang. Puluhan penambang ilegal membakar tenda milik Deden, warga Kayeli di kawasan Kali Anahoni, Gunung Botak. Dalam aksi ini, penambang ilegal juga menyatakan akan mencegah penyisiran yang dilakukan pemerintah dan aparat keamanan.Pembakaran tenda milik warga Kayeli ini merupakan balasan dari aksi pembakaran kemp atau tenda milik Tony Batuwael di Gunung Botak yang dilakukan puluhan warga adat Kayeli pada 14/4/18. Warga Kayeli sebelumnya mengamuk di Gunung Botak, mereka merusak dan membakar tenda milik Tony.
https://radiodms.com/efek-domino-merkuri-di-pulau-buru-tokoh-adat-minta-pemerintah-pusat-turun-tangan/ ; https://terasmaluku.com/gunung-botak-memanas-warga-adat-kayeli-dan-penambang-ilegal-saling-bakar-tenda/
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
MALUKU, KAB. BURU
| Nomor Kejadian | : | 007_AMAN-FWI_Himas |
| Waktu Kejadian | : | 30-06-2011 |
| Konflik | : | Emas |
| Status Konflik | : | Belum Ditangani |
| Sektor | : | Pertambangan |
| Sektor Lain | : | |
| Investasi | : | Rp 0,00 |
| Luas | : | 0,00 Ha |
| Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
| Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- penambang ilegal
- masyarakat Teluk Kayeli
KONTEN
Sejak aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Botak petuanan Desa Kayeli Kabupaten Buru yang tidak kunjung berhenti sejak 2011, sejumlah penambang dari berbagai penjuru nusantara mendatangi desa Dafa. Selanjutnya timbul konflik horizontal antar para penambang. Masyarakat adat sebagai pemilik wilayah merasa sangat dirugikan . Selain itu, limbah merkuri dari pengolahan emas di tambang liar di Gunung Botak dan Gunung Nona mengalir ke sejumlah sungai dan mencemari Teluk Kayeli . Ketua LSM Parlemen Jalanan Kabupaten Buru Rusman Arif Soamolle mengatakan, kondisi di desa Kayeli dan sekitarnya sudah berada pada level satu. Paparan merkuri berdampak tidak saja bagi kematian hewan tetapi juga nyawa manusia.
Soamolle mencontohkan kejadian tewasnya salah satu penambang dari luar Maluku akibat perpapar racun merkuri.oleh karena itu dirinya bersama para tokoh adat dan Raja Pulau Buru meminta langkah cepat Pemerintah Pusat untuk melihat persoalan ini dengan serius. saat ini Walapun lokasi tambang telah ditutup berdasarkan Instruksi Gubernur Maluku Nomor 48 Tahun 2017, yang sesuai amanat Presiden Joko Widodo untuk menutup semua penambangan menggunakan merkuri, tetapi kenyataanya aktifitas penamabangan secara sembunyi-sembunyi tetap saja terjadi. Tanggal 15 April 2018 warga adat Kayeli dan penambang ilegal saling bakar camp atau tenda penambang di lokasi tambang. Puluhan penambang ilegal membakar tenda milik Deden, warga Kayeli di kawasan Kali Anahoni, Gunung Botak. Dalam aksi ini, penambang ilegal juga menyatakan akan mencegah penyisiran yang dilakukan pemerintah dan aparat keamanan.Pembakaran tenda milik warga Kayeli ini merupakan balasan dari aksi pembakaran kemp atau tenda milik Tony Batuwael di Gunung Botak yang dilakukan puluhan warga adat Kayeli pada 14/4/18. Warga Kayeli sebelumnya mengamuk di Gunung Botak, mereka merusak dan membakar tenda milik Tony.
https://radiodms.com/efek-domino-merkuri-di-pulau-buru-tokoh-adat-minta-pemerintah-pusat-turun-tangan/ ; https://terasmaluku.com/gunung-botak-memanas-warga-adat-kayeli-dan-penambang-ilegal-saling-bakar-tenda/
LAMPIRAN
| --Tidak Ada Lampiran-- |