DATA DETIL
Operasi PT Baula Petra Buana di Kecamatan Tinanggea, merusak budidaya rumput laut warga

 SULAWESI TENGGARA, KAB. KONAWE SELATAN

Nomor Kejadian :  35_IM
Waktu Kejadian :  01-05-2017
Konflik :  Nikel
Status Konflik :  Belum Ditangani
Sektor :  Pertambangan
Sektor Lain  :  
Luas  :  0,00 Ha
Dampak Masyarakat  :  0 Jiwa
Confidentiality  :  Public

KETERLIBATAN

  • PT Baula Petra Buana
  • Desa Roraya

KONTEN

Eksploitasi tambang nikel di Kanowe Selatan, Sulawesi Tenggara, membawa kesengsaraan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah satu, operasi PT Baula Petra Buana di Kecamatan Tinanggea, dmerusak budidaya rumput laut warga. Gudang ore nikel tepat di bibir pantai dan pelayaran kapal pemuat ore bikin budidaya rumput laut warga rusak dan mati. kerusakan tempat budidaya rumut laut karena banyak ore nikel jatuh ke laut dan pelayaran kapal tongkang pemuat nikel mentah
PT Baula Petra Buana, satu dari ratusan perusahaan tambang di Konawe Selatan. Perusahaan ini punya konsesi 300 hektar di Desa Roraya, Tinanggea. Lokasi tidak jauh pemukiman warga, Di Pesisir Desa Roraya, ada pelabuhan khusus atau jetty milik perusahaan ini. Hampir setiap, kapal tongkang keluar memuat ore nikel.Di depan pelabuhan, membentang tali milik 400 petani rumput laut, gabungan antara Desa Roraya dan Desa Akuni, sepanjang sekitar dua mil.
Warga sudah sering mengeluhkan kerusakan lahan budidaya rumput laut itersebut, Mulai mengadu ke DPRD, bupati, gubernur hingga melapor ke Polda Sultra. Hasilnya tidak ada.
Pada Mei 2017 Sekitar 200 petani rumput laut dari Akuni dan Roraya menuju ke Baula Petra Buana. Mereka menuntut ganti rugi. Pada Agustus 2017, Baula Petra Buana berjanji membayar ganti rugi kepada petani rumput laut. tapi belum terealisasi.
Kepolisian dan pemerintah angkat bicara. Kapolres dan Bupati Konawe Selatan bertemu dengan Ketua DPRD bersama perwakilan masyarakat. Sayangnya, tetap saja tuntutan masyarakat belum terealisasi. Desember 2017, sekitar 500 petani rumput laut dan masyarakat Tinanggea protes di Kantor Gubernur. Naas, warga yang sudah menderita malah dipukuli SatPol PP di kantor gubernur. Tiga mahasiswa dan petani kena pukul.

Akibat pencemaran tersebut, banyak masyarakat yang akhirnya beralih profesi dari nelayan pembudidaya rumput laut, salah satunya menjadi tukang ojek


https://www.mongabay.co.id/2018/01/01/budidaya-rumput-laut-hancur-ganti-rugi-perusahaan-sebatas-janji-bagian-2/

LAMPIRAN

--Tidak Ada Lampiran--