Masyarakat Adat Balik Sepaku Menolak Digusur
KALIMANTAN TIMUR, KAB. PENAJAM PASER UTARA
Nomor Kejadian
:
05/05/2023
Waktu Kejadian
:
01-03-2023
Konflik
:
Normalisasi Sungai
Status Konflik
:
Belum Ditangani
Sektor
:
Infrastruktur
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
6.000,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- Polda Kaltim
- Bappenas Kalimantan Timur
- Masyarakat Adat Suku Balik
- Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
KONTEN
Kepala Adat Suku Balik, Sepaku Sibukdin Setuon menyatakan bahwa aksi pemasangan spanduk itu bukan untuk kepentingan segelintir orang, tetapi kepentingan bersama. Dikatakannya, pemasangan spanduk sebagai bentuk perlawanan Masyarakat Adat Suku Balik Sepaku yang menolak digusur dari lokasi proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Masyarakat Adat Suku Balik terancam digusur akibat proyek penanganan banjir atau normalisasi Sungai Sepaku di lokasi IKN. Proyek penanganan banjir atau normalisasi sungai itu terhubung dengan proyek yang juga sedang berjalan, yakni Intake Sungai Sepaku yang sudah merampas ruang hidup Masyarakat Adat Balik Sepaku. Selain itu, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku mengalami perluasan. Perluasan ini sampai menggusur pemukiman penduduk di kampungnya, termasuk rumahnya
Masyarakat Adat Balik Sepaku telah melakukan pertemuan kampung pada 13 Februari 2023. Sebanyak 80 orang Masyarakat Adat di Sepaku Lama dan Pamaluan, hadir dalam pertemuan yang berlangsung terbuka. Pertemuan menghasilkan delapan poin tuntutan warga, yakni
1) Masyarakat Adat Balik Sepaku di lokasi terdampak IKN, menolak program penggusuran kampung;
2) Masyarakat Adat Balik Sepaku tidak mau direlokasi atau dipindahkan ke daerah lain oleh pemerintah;
3) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak penggusuran situs sejarah leluhur, kuburan, atau tempat tertentu yang diyakini Masyarakat Adat sebagai situs adat Suku Balik turun-temurun;
4) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak dengan keras dipindahkan (relokasi) atau dipisahkan dari tanah leluhur mereka;
5) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak perubahan nama kampung dan nama sungai yang selama ini sudah kuasai turun-menurun;
6) Masyarakat Adat Balik Sepaku meminta kepada pihak pemerintah segera membuat kebijakan pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat Suku Balik di Kecamatan Sepaku;
7) Masyarakat Adat Balik Sepaku meminta pemerintah melakukan perhatian khusus terhadap Suku Balik yang terdampak aktivitas pembangunan IKN, baik dampak lingkungan maupun dampak sosial di Kecamatan Sepaku;
8) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak serta tidak bertanggung jawab jika ada tokoh atau kelompok yang mengatasnamakan Suku Balik, melakukan kesepakatan terkait kebijakan di IKN tanpa melibatkan secara langsung komunitas Masyarakat Adat.
https://aman.or.id/news/read/masyarakat-adat-balik-sepaku-menolak-digusur https://aman.or.id/news/read/warga-perempuan-suku-balik-melakukan-aksi-pemasangan-spanduk-protes-tolak-penggusuran-kampung-dan-sungai-sepaku-oleh-proyek-berkedok-rencana-penanganan-banjir-ibukota-baru https://betahita.id/news/detail/7826/masyarakat-adat-di-ikn-masih-was-was-dengan-status-tanah-mereka.html?v=1659314731
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
KALIMANTAN TIMUR, KAB. PENAJAM PASER UTARA
Nomor Kejadian | : | 05/05/2023 |
Waktu Kejadian | : | 01-03-2023 |
Konflik | : | Normalisasi Sungai |
Status Konflik | : | Belum Ditangani |
Sektor | : | Infrastruktur |
Sektor Lain | : | |
Investasi | : | Rp 0,00 |
Luas | : | 6.000,00 Ha |
Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- Polda Kaltim
- Bappenas Kalimantan Timur
- Masyarakat Adat Suku Balik
- Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
KONTEN
Kepala Adat Suku Balik, Sepaku Sibukdin Setuon menyatakan bahwa aksi pemasangan spanduk itu bukan untuk kepentingan segelintir orang, tetapi kepentingan bersama. Dikatakannya, pemasangan spanduk sebagai bentuk perlawanan Masyarakat Adat Suku Balik Sepaku yang menolak digusur dari lokasi proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Masyarakat Adat Suku Balik terancam digusur akibat proyek penanganan banjir atau normalisasi Sungai Sepaku di lokasi IKN. Proyek penanganan banjir atau normalisasi sungai itu terhubung dengan proyek yang juga sedang berjalan, yakni Intake Sungai Sepaku yang sudah merampas ruang hidup Masyarakat Adat Balik Sepaku. Selain itu, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku mengalami perluasan. Perluasan ini sampai menggusur pemukiman penduduk di kampungnya, termasuk rumahnya
Masyarakat Adat Balik Sepaku telah melakukan pertemuan kampung pada 13 Februari 2023. Sebanyak 80 orang Masyarakat Adat di Sepaku Lama dan Pamaluan, hadir dalam pertemuan yang berlangsung terbuka. Pertemuan menghasilkan delapan poin tuntutan warga, yakni
1) Masyarakat Adat Balik Sepaku di lokasi terdampak IKN, menolak program penggusuran kampung;
2) Masyarakat Adat Balik Sepaku tidak mau direlokasi atau dipindahkan ke daerah lain oleh pemerintah;
3) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak penggusuran situs sejarah leluhur, kuburan, atau tempat tertentu yang diyakini Masyarakat Adat sebagai situs adat Suku Balik turun-temurun;
4) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak dengan keras dipindahkan (relokasi) atau dipisahkan dari tanah leluhur mereka;
5) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak perubahan nama kampung dan nama sungai yang selama ini sudah kuasai turun-menurun;
6) Masyarakat Adat Balik Sepaku meminta kepada pihak pemerintah segera membuat kebijakan pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat Suku Balik di Kecamatan Sepaku;
7) Masyarakat Adat Balik Sepaku meminta pemerintah melakukan perhatian khusus terhadap Suku Balik yang terdampak aktivitas pembangunan IKN, baik dampak lingkungan maupun dampak sosial di Kecamatan Sepaku;
8) Masyarakat Adat Balik Sepaku menolak serta tidak bertanggung jawab jika ada tokoh atau kelompok yang mengatasnamakan Suku Balik, melakukan kesepakatan terkait kebijakan di IKN tanpa melibatkan secara langsung komunitas Masyarakat Adat.
https://aman.or.id/news/read/masyarakat-adat-balik-sepaku-menolak-digusur https://aman.or.id/news/read/warga-perempuan-suku-balik-melakukan-aksi-pemasangan-spanduk-protes-tolak-penggusuran-kampung-dan-sungai-sepaku-oleh-proyek-berkedok-rencana-penanganan-banjir-ibukota-baru https://betahita.id/news/detail/7826/masyarakat-adat-di-ikn-masih-was-was-dengan-status-tanah-mereka.html?v=1659314731
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran-- |