Hak Ulayat Masyarakat Adat Kampung Dukuh yang 'Terampas'
JAWA BARAT, KAB. GARUT
Nomor Kejadian
:
114_AMAN-FWI_Himas
Waktu Kejadian
:
23-07-1998
Konflik
:
Perum Perhutani
Status Konflik
:
Selesai
Sektor
:
Perkebunan
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
1.500,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- Perum Perhutani
- Masyarakat Adat Kampung Dukuh
KONTEN
Berawal dari ketidak berpihaknya Pemerintah terhadap kampung Dukuh, maka konflik dengan Kehutanan dan Perhutani semakin meningkat pesat. Hal ini terutama dilandasi oleh perlakuan Perhutani kepada masyarakat pada masa lalu yang telah menjadikan lahan garapan masyarakat menjadi perkebunan jati yang pada prinsipnya merugikan masyarakat setempat. Setelah tumbangnya Rezim Orde Baru pada tahun 1998 masyarakat dari beberapa desa memiliki keberanian untuk membabat pohon jati yang selama ini dikelola oleh perum Perhutani. Bekas lahan tanaman jati yang luasnya kurang lebih 1500 Ha itu telah dipetak-petak dijadikan ladang dan huma oleh masyarakat. Dan mereka bertekad untuk mempertahankan lahan garapannya
FWI - AMAN
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
JAWA BARAT, KAB. GARUT
Nomor Kejadian | : | 114_AMAN-FWI_Himas |
Waktu Kejadian | : | 23-07-1998 |
Konflik | : | Perum Perhutani |
Status Konflik | : | Selesai |
Sektor | : | Perkebunan |
Sektor Lain | : | |
Investasi | : | Rp 0,00 |
Luas | : | 1.500,00 Ha |
Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- Perum Perhutani
- Masyarakat Adat Kampung Dukuh
KONTEN
Berawal dari ketidak berpihaknya Pemerintah terhadap kampung Dukuh, maka konflik dengan Kehutanan dan Perhutani semakin meningkat pesat. Hal ini terutama dilandasi oleh perlakuan Perhutani kepada masyarakat pada masa lalu yang telah menjadikan lahan garapan masyarakat menjadi perkebunan jati yang pada prinsipnya merugikan masyarakat setempat. Setelah tumbangnya Rezim Orde Baru pada tahun 1998 masyarakat dari beberapa desa memiliki keberanian untuk membabat pohon jati yang selama ini dikelola oleh perum Perhutani. Bekas lahan tanaman jati yang luasnya kurang lebih 1500 Ha itu telah dipetak-petak dijadikan ladang dan huma oleh masyarakat. Dan mereka bertekad untuk mempertahankan lahan garapannya
FWI - AMAN
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran-- |