Konflik Perkebunan PT PHP (Permata Hijau Pasaman) atau GMT di Pasaman Barat
SUMATERA BARAT, KAB. PASAMAN BARAT
Nomor Kejadian
:
15_IM_HUMA
Waktu Kejadian
:
01-05-2007
Konflik
:
Perkebunan Kelapa Sawit
Status Konflik
:
Belum Ditangani
Sektor
:
Perkebunan
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
2.800,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- PT PHP
- Masyarakat Nagari Pasaman Baru
KONTEN
Konflik Perkebunan sawit PT. PHP atau GMT dengan Masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat berawal dari penandatanganan perjanjian yg menyepakati kedua pihak untuk tidak memanen/beraktivitas di Vase IV "titik nol" yg ternyata dilanggar oleh pihak PT. PHP, serta tuntutan masyarakat terhadap pemenuhan hak plasma.
Kebun plasma yang dijanjikan untuk warga seluas 2800 ha, sedangkan yang ada sekarang ini hanya 600 ha. Sumber yang berbeda mengatakan Area konflik seluas 2.118 hektare areal plasma sedangkan yang direalisasikan hanya 665 hektare. Pembagian yang tidak merata dan pengelolaan yang tidak transparan, menyalakan api konflik di kalangan masyarakat dengan perusahaan perkebunan.
Masyarakat Nagari Pasaman Baru merupakan masyarakat yang heterogen, karena didalamnya tidak hanya masyarakat minangkabau tetapi juga ada masyarakat jawa. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di sana bekerja sebagai petani dan buruh sawit.
Data Humawin
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
SUMATERA BARAT, KAB. PASAMAN BARAT
Nomor Kejadian | : | 15_IM_HUMA |
Waktu Kejadian | : | 01-05-2007 |
Konflik | : | Perkebunan Kelapa Sawit |
Status Konflik | : | Belum Ditangani |
Sektor | : | Perkebunan |
Sektor Lain | : | |
Investasi | : | Rp 0,00 |
Luas | : | 2.800,00 Ha |
Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- PT PHP
- Masyarakat Nagari Pasaman Baru
KONTEN
Konflik Perkebunan sawit PT. PHP atau GMT dengan Masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat berawal dari penandatanganan perjanjian yg menyepakati kedua pihak untuk tidak memanen/beraktivitas di Vase IV "titik nol" yg ternyata dilanggar oleh pihak PT. PHP, serta tuntutan masyarakat terhadap pemenuhan hak plasma.
Kebun plasma yang dijanjikan untuk warga seluas 2800 ha, sedangkan yang ada sekarang ini hanya 600 ha. Sumber yang berbeda mengatakan Area konflik seluas 2.118 hektare areal plasma sedangkan yang direalisasikan hanya 665 hektare. Pembagian yang tidak merata dan pengelolaan yang tidak transparan, menyalakan api konflik di kalangan masyarakat dengan perusahaan perkebunan.
Masyarakat Nagari Pasaman Baru merupakan masyarakat yang heterogen, karena didalamnya tidak hanya masyarakat minangkabau tetapi juga ada masyarakat jawa. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di sana bekerja sebagai petani dan buruh sawit.
Data Humawin
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran-- |