Tumpang Tindih Taman Nasional Manusela dan Hutan Adat Manusela
MALUKU, KAB. MALUKU TENGAH
Nomor Kejadian
:
Juni 2024
Waktu Kejadian
:
01-06-2024
Konflik
:
Taman Nasional
Status Konflik
:
Dalam Proses
Sektor
:
Hutan Konservasi
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
0,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Masyarakat Adat
KONTEN
Sepnat Amanukuany, Raja Tanah Negeri Manusela, menyatakan kekecewaan terhadap kehadiran Taman Nasional Manusela yang masuk ke hutan adat mereka tanpa izin, mengabaikan hak masyarakat Manusela yang telah mendiami wilayah tersebut sebelum taman nasional didirikan. Penetapan Gunung Hoale sebagai zona inti dan rimba Taman Nasional berdasarkan SK Menteri Kehutanan 2014 dan Peta Revisi Zonasi mengancam akses masyarakat Manusela ke tempat mencari nafkah dan merusak tradisi leluhur mereka. Hutan adat di Gunung Hoale, yang merupakan tempat pemukiman leluhur sebelum mereka turun ke wilayah bawah, kini terancam oleh kebijakan konservasi yang tidak melibatkan masyarakat adat. Meskipun Balai Taman Nasional Manusela mengklaim melibatkan masyarakat sekitar melalui Kemitraan Konservasi, masyarakat Negeri Manusela tidak dapat menjadi mitra karena wilayah mereka tidak termasuk dalam zona tradisional atau pemanfaatan. Masyarakat Manusela juga terhimpit oleh kebijakan kehutanan yang tidak berpihak, karena wilayah mereka terjepit antara Taman Nasional dan Hutan Lindung.
https://trimurti.id/telusur/dikepung-taman-nasional-masyarakat-adat-negeri-manusela-tetap-teguh-pertahankan-ruang-hidup/
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
MALUKU, KAB. MALUKU TENGAH
| Nomor Kejadian | : | Juni 2024 |
| Waktu Kejadian | : | 01-06-2024 |
| Konflik | : | Taman Nasional |
| Status Konflik | : | Dalam Proses |
| Sektor | : | Hutan Konservasi |
| Sektor Lain | : | |
| Investasi | : | Rp 0,00 |
| Luas | : | 0,00 Ha |
| Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
| Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Masyarakat Adat
KONTEN
Sepnat Amanukuany, Raja Tanah Negeri Manusela, menyatakan kekecewaan terhadap kehadiran Taman Nasional Manusela yang masuk ke hutan adat mereka tanpa izin, mengabaikan hak masyarakat Manusela yang telah mendiami wilayah tersebut sebelum taman nasional didirikan. Penetapan Gunung Hoale sebagai zona inti dan rimba Taman Nasional berdasarkan SK Menteri Kehutanan 2014 dan Peta Revisi Zonasi mengancam akses masyarakat Manusela ke tempat mencari nafkah dan merusak tradisi leluhur mereka. Hutan adat di Gunung Hoale, yang merupakan tempat pemukiman leluhur sebelum mereka turun ke wilayah bawah, kini terancam oleh kebijakan konservasi yang tidak melibatkan masyarakat adat. Meskipun Balai Taman Nasional Manusela mengklaim melibatkan masyarakat sekitar melalui Kemitraan Konservasi, masyarakat Negeri Manusela tidak dapat menjadi mitra karena wilayah mereka tidak termasuk dalam zona tradisional atau pemanfaatan. Masyarakat Manusela juga terhimpit oleh kebijakan kehutanan yang tidak berpihak, karena wilayah mereka terjepit antara Taman Nasional dan Hutan Lindung.
https://trimurti.id/telusur/dikepung-taman-nasional-masyarakat-adat-negeri-manusela-tetap-teguh-pertahankan-ruang-hidup/
LAMPIRAN
| --Tidak Ada Lampiran-- |