Konflik Perkebunan PTPN VIII VS Desa Jatisari, Garut
JAWA BARAT, KAB. GARUT
Nomor Kejadian
:
IM_Huma_05
Waktu Kejadian
:
01-06-1998
Konflik
:
Eks-Perkebunan
Status Konflik
:
Belum Ditangani
Sektor
:
Perkebunan
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
0,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
- Dinas Perkebunan Kab Garut
- BPN
- Kapolres Garut
- Polsek Cibalong
- PTPN VIII Bunisarilendra
- Serikat Petani Pasundan
- Desa Jatisari
KONTEN
Masyarakat penggarap yang berada di Desa Jatisari Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut yang menggarap diatas lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra sejak tahun 1998 yang tergabung kedalam organisasi Serikat Petani Pasundan sangat khawatir dan takut karena PTPN VIII Bunisari Lendra melakukan pembabatan tanaman milik penggarap tersebut. Kronologis kejadian pembabatan yang dilakukan PTPN VIII Bunisari Lendra adalah sebagai berikut: Waktu Kejadian 14-15 April 2014 Pihak PTPN VIII Bunisari Lendra melakukan pembabatan terhadap tanaman pisang dan tanaman keras milik masyarakat yang berada diatas lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra, lahan yang dibabat tanamannya tersebut milik 6 Orang masyarakat penggarap dengan luas lahan yang sudah di babat tanamannya seluas 3 Hektare hingga merusak 40 pohon, dan sekitar 1000 pohon pisang, menurut salah satu saksi yang bernama DD (Inisal) 35 Thn, pembabatan tersebut dilakukan oleh karyawan perkebunan PTPN VIII Bunisari Lendra dengan kawalan preman bayaran dan oknum aparat Brimob.
Lahan yang tanamannya di babat tersebut adalah milik dengan inisiasl IP, SH , JD , AI, MH dan DD. Masyarakat tidak melakukan perlawanan karena jumlah masa dari pihak perkebunan jauh lebih banyak sekitar 100 orang sementara dari masyarakat penggarap hanya berjumlah 20 Orang, masyarakat penggarap hanya bisa melihat kejadian pembabatan tersebut dari kejauhan dan pasrah saat lahan garapan mereka dibabat habis oleh karyawan perkebunan selama 2 hari berturut-turut. 16 April 2014 Masyarakat penggarap yang berada di Desa Jatisari mulai melakukan reaksi dengan meminta bantuan masa kepada masyarakat Desa Neglasari yang juga sama- sama penggarap lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra dan jaraknya juga berdekatan. 150 orang masyarakat penggarap dari Desa Neglasari turun kelahan garapan masyarakat yang berada di Desa Jatisari dan bergabung dengan masayarakat penggarap hingga jika dijumlahkan ada sekitar 200 orang. Setelah bergabung mereka melakukan penjagaan di lahan garapan secara bergerombol, pada hari itu pihak perkebunan tidak melakukan pembabatan terhadap lahan garapan masyarakat karena karyawan perkebunan yang akan melakukan pembabatan takut saat melihat masyarakat penggarap yang berjumlah 200 orang melakukan penjagaan di lahan garapan dan karyawan yang akan melakukan pembabatan tersebut pulang kembali. 16 April 20014 Kapolsek Cisompet Saepuloh mendatangi masyarakat penggarap yang sedang melakukan penjagaan di lokasi lahan garapan yang berada di Desa Jatisari setelah Ustad JJ yang juga sebagai penggarap melaporkan pembabatan tersebut, Kapolsek tersebut berjanji secepatnya akan memediasikan antara masyarakat penggarap dengan pihak PTPN VIII Bunisari Lendra sampai menemukan titik penyelesaian.
Senin 05 Mei 2014 Pihak PTPN VIII Bunisarilendra melakukan pemasangan patok di seluruh wilayah PTPN VIII yang beada di wilayah Kecamatan Cisompet Rabu 07 Mei 2014 Dinas perkebunan, BPN, Kapolres Garut beserta jajarannya, dan pemerintahan terkait melakukan kunjungan terhadap wilayah wilayah yang bersengketa dengan PTPN VIII Bunisarilendra, namun kunjungan yang dilakukan hanya kepada pihak PTPN VIII Bunisari Lendra yang berkantor di Kecamatan Cisompet. Kapolres Garut melakukan pertemuan di Polsek Cibalong dengan mayarakat penggarap dan pihak Muspika Kecamatan Cibalong membahas tentang penyelesaian konflik dan himbauan kepada masyarakat penggarap dan pihak Perkebunan agar tidak melakukan tindakan yang memancing konflik 12 mei 2014 Pihak perkebunan PTPN VIII Bunisarilendra melakukan pengrusakan 20 pohon albasiah dengan luas 25 m kembali dan memasang plang yang bertuliskan tanah HGU PTPN VIII Bunisarilendra di lahan garapan anggota SPP di Blok Cikubang Kp. Benjang Desa Sindangsari Kecamatan Cisompet dan menurut salasatu tokoh yang bernama Ustad JJ pengrusakan dan pemasanagan patok tersebut dilakukan oleh karyawan perkebunan yang salah satunya bernama Iyus dengan didampingi 3 orang aparat BRIMOB
Data Humawin
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
JAWA BARAT, KAB. GARUT
| Nomor Kejadian | : | IM_Huma_05 |
| Waktu Kejadian | : | 01-06-1998 |
| Konflik | : | Eks-Perkebunan |
| Status Konflik | : | Belum Ditangani |
| Sektor | : | Perkebunan |
| Sektor Lain | : | |
| Investasi | : | Rp 0,00 |
| Luas | : | 0,00 Ha |
| Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
| Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
- Dinas Perkebunan Kab Garut
- BPN
- Kapolres Garut
- Polsek Cibalong
- PTPN VIII Bunisarilendra
- Serikat Petani Pasundan
- Desa Jatisari
KONTEN
Masyarakat penggarap yang berada di Desa Jatisari Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut yang menggarap diatas lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra sejak tahun 1998 yang tergabung kedalam organisasi Serikat Petani Pasundan sangat khawatir dan takut karena PTPN VIII Bunisari Lendra melakukan pembabatan tanaman milik penggarap tersebut. Kronologis kejadian pembabatan yang dilakukan PTPN VIII Bunisari Lendra adalah sebagai berikut: Waktu Kejadian 14-15 April 2014 Pihak PTPN VIII Bunisari Lendra melakukan pembabatan terhadap tanaman pisang dan tanaman keras milik masyarakat yang berada diatas lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra, lahan yang dibabat tanamannya tersebut milik 6 Orang masyarakat penggarap dengan luas lahan yang sudah di babat tanamannya seluas 3 Hektare hingga merusak 40 pohon, dan sekitar 1000 pohon pisang, menurut salah satu saksi yang bernama DD (Inisal) 35 Thn, pembabatan tersebut dilakukan oleh karyawan perkebunan PTPN VIII Bunisari Lendra dengan kawalan preman bayaran dan oknum aparat Brimob.
Lahan yang tanamannya di babat tersebut adalah milik dengan inisiasl IP, SH , JD , AI, MH dan DD. Masyarakat tidak melakukan perlawanan karena jumlah masa dari pihak perkebunan jauh lebih banyak sekitar 100 orang sementara dari masyarakat penggarap hanya berjumlah 20 Orang, masyarakat penggarap hanya bisa melihat kejadian pembabatan tersebut dari kejauhan dan pasrah saat lahan garapan mereka dibabat habis oleh karyawan perkebunan selama 2 hari berturut-turut. 16 April 2014 Masyarakat penggarap yang berada di Desa Jatisari mulai melakukan reaksi dengan meminta bantuan masa kepada masyarakat Desa Neglasari yang juga sama- sama penggarap lahan Eks. HGU PTPN VIII Bunisari Lendra dan jaraknya juga berdekatan. 150 orang masyarakat penggarap dari Desa Neglasari turun kelahan garapan masyarakat yang berada di Desa Jatisari dan bergabung dengan masayarakat penggarap hingga jika dijumlahkan ada sekitar 200 orang. Setelah bergabung mereka melakukan penjagaan di lahan garapan secara bergerombol, pada hari itu pihak perkebunan tidak melakukan pembabatan terhadap lahan garapan masyarakat karena karyawan perkebunan yang akan melakukan pembabatan takut saat melihat masyarakat penggarap yang berjumlah 200 orang melakukan penjagaan di lahan garapan dan karyawan yang akan melakukan pembabatan tersebut pulang kembali. 16 April 20014 Kapolsek Cisompet Saepuloh mendatangi masyarakat penggarap yang sedang melakukan penjagaan di lokasi lahan garapan yang berada di Desa Jatisari setelah Ustad JJ yang juga sebagai penggarap melaporkan pembabatan tersebut, Kapolsek tersebut berjanji secepatnya akan memediasikan antara masyarakat penggarap dengan pihak PTPN VIII Bunisari Lendra sampai menemukan titik penyelesaian.
Senin 05 Mei 2014 Pihak PTPN VIII Bunisarilendra melakukan pemasangan patok di seluruh wilayah PTPN VIII yang beada di wilayah Kecamatan Cisompet Rabu 07 Mei 2014 Dinas perkebunan, BPN, Kapolres Garut beserta jajarannya, dan pemerintahan terkait melakukan kunjungan terhadap wilayah wilayah yang bersengketa dengan PTPN VIII Bunisarilendra, namun kunjungan yang dilakukan hanya kepada pihak PTPN VIII Bunisari Lendra yang berkantor di Kecamatan Cisompet. Kapolres Garut melakukan pertemuan di Polsek Cibalong dengan mayarakat penggarap dan pihak Muspika Kecamatan Cibalong membahas tentang penyelesaian konflik dan himbauan kepada masyarakat penggarap dan pihak Perkebunan agar tidak melakukan tindakan yang memancing konflik 12 mei 2014 Pihak perkebunan PTPN VIII Bunisarilendra melakukan pengrusakan 20 pohon albasiah dengan luas 25 m kembali dan memasang plang yang bertuliskan tanah HGU PTPN VIII Bunisarilendra di lahan garapan anggota SPP di Blok Cikubang Kp. Benjang Desa Sindangsari Kecamatan Cisompet dan menurut salasatu tokoh yang bernama Ustad JJ pengrusakan dan pemasanagan patok tersebut dilakukan oleh karyawan perkebunan yang salah satunya bernama Iyus dengan didampingi 3 orang aparat BRIMOB
Data Humawin
LAMPIRAN
| --Tidak Ada Lampiran-- |