Konflik PT Sinar Kaloy Perkasa Indo (PTSKPI) di Aceh Tamiang
ACEH, KAB. ACEH TIMUR
Nomor Kejadian
:
41_IM_HUMA
Waktu Kejadian
:
26-12-2005
Konflik
:
Perkebunan Karet
Status Konflik
:
Belum Ditangani
Sektor
:
Perkebunan
Sektor Lain
:
Investasi
:
Rp 0,00
Luas
:
200,00 Ha
Dampak Masyarakat
:
0 Jiwa
Confidentiality
:
Public
KETERLIBATAN
KONTEN
Pada tahun 2005, tanah seluas 60 ha yg berada di wilayah Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar dijadikan proyek pengembangan tanaman karet rakyat sebagai penyangga oleh Kantor Perkebunan Aceh Taming dengan dana yg bersumber dari APBD tahun 2005. Namun daerah ini, tahun 2007 sudah diperjualbelikan secara bawah tangan, kepada pihak PT Sinar Kaloy Perkasa Indo, seluas 195 Ha. Namun Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Tamiang tidak mengambil tindakan (membiarkan). Pada tanggal 31 Oktober 2008, Dishutbun Aceh Tamiang mengeluarkan Rekomendasi Penambahan Lahan di Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar, dengan surat nomor 522/2350/2008 dan SK BUPATI 1 Juni 2008 menerbitkan Rekomendasi Ijin Usaha Perkebunan Nomor 522/9187/2008 berikut mengesahkan peta lokasi, PT SKPI juga meminta rekomendasi ijin penambahan 200 hektar lahan yg berada di kawasan Konservasi Gunung Titi Akar tersebut. Sengketa warga Desa Wonosari dan PT. Sinar Kaloy Perkasa Indo (Perusahaan HGU) terjadi sejak tahun 2008 sampai Oktober 2011, tidak ada penyelesaian konkrit oleh Pemda Aceh Tamiang, dalam hal ini Bupati, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta DPRK Aceh Tamiang dan telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat Masih Nanok, padahal PT. Sinar Kaloy Perkasa Indo telah memiliki HGU seluas 500 Ha (sebelumnya) SK HGU No. 24-HGU-BPN-RI-2007 tanggal 29 Mei 2007 tidak bermasalah dengan masyarakat pada september 2010, keluar Keputusan Gubernur
Ijin penambahan 200 hektar areal PT SKPI masuk didalam Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar yang ditetapkan Dishutbun Aceh Tamiang. Titik koordinat N 04°13’56,9†E 097°52’10,6†dan N 04°13’52†E 097°52’11,2. Areal yang diusulkan untuk penambahan lokasi kebun seluas 200 Ha, terrletak di Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar, dengan ketinggian 484 meter Diatas Permukaan Laut (DPL), dengan Slove (kemiringan) diatas 30°, dengan curah hujan yang cukup tinggi, Wilayah ini merupakan daerah Resapan Air.
Data Humawin
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran--
ACEH, KAB. ACEH TIMUR
Nomor Kejadian | : | 41_IM_HUMA |
Waktu Kejadian | : | 26-12-2005 |
Konflik | : | Perkebunan Karet |
Status Konflik | : | Belum Ditangani |
Sektor | : | Perkebunan |
Sektor Lain | : | |
Investasi | : | Rp 0,00 |
Luas | : | 200,00 Ha |
Dampak Masyarakat | : | 0 Jiwa |
Confidentiality | : | Public |
KETERLIBATAN
KONTEN
Pada tahun 2005, tanah seluas 60 ha yg berada di wilayah Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar dijadikan proyek pengembangan tanaman karet rakyat sebagai penyangga oleh Kantor Perkebunan Aceh Taming dengan dana yg bersumber dari APBD tahun 2005. Namun daerah ini, tahun 2007 sudah diperjualbelikan secara bawah tangan, kepada pihak PT Sinar Kaloy Perkasa Indo, seluas 195 Ha. Namun Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Tamiang tidak mengambil tindakan (membiarkan). Pada tanggal 31 Oktober 2008, Dishutbun Aceh Tamiang mengeluarkan Rekomendasi Penambahan Lahan di Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar, dengan surat nomor 522/2350/2008 dan SK BUPATI 1 Juni 2008 menerbitkan Rekomendasi Ijin Usaha Perkebunan Nomor 522/9187/2008 berikut mengesahkan peta lokasi, PT SKPI juga meminta rekomendasi ijin penambahan 200 hektar lahan yg berada di kawasan Konservasi Gunung Titi Akar tersebut. Sengketa warga Desa Wonosari dan PT. Sinar Kaloy Perkasa Indo (Perusahaan HGU) terjadi sejak tahun 2008 sampai Oktober 2011, tidak ada penyelesaian konkrit oleh Pemda Aceh Tamiang, dalam hal ini Bupati, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta DPRK Aceh Tamiang dan telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat Masih Nanok, padahal PT. Sinar Kaloy Perkasa Indo telah memiliki HGU seluas 500 Ha (sebelumnya) SK HGU No. 24-HGU-BPN-RI-2007 tanggal 29 Mei 2007 tidak bermasalah dengan masyarakat pada september 2010, keluar Keputusan Gubernur
Ijin penambahan 200 hektar areal PT SKPI masuk didalam Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar yang ditetapkan Dishutbun Aceh Tamiang. Titik koordinat N 04°13’56,9†E 097°52’10,6†dan N 04°13’52†E 097°52’11,2. Areal yang diusulkan untuk penambahan lokasi kebun seluas 200 Ha, terrletak di Kawasan Konservasi Gunung Titi Akar, dengan ketinggian 484 meter Diatas Permukaan Laut (DPL), dengan Slove (kemiringan) diatas 30°, dengan curah hujan yang cukup tinggi, Wilayah ini merupakan daerah Resapan Air.
Data Humawin
LAMPIRAN
--Tidak Ada Lampiran-- |